Aku mahasiswa D3 di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri. Jurusanku adalah Perekam dan Informatika Kesehatan, banyak yg bilang 
rekam medis. Do u know? jurusanku ini masih jarang di Indonesia, jadi kalo banyak yg tanya jurusanku apa, hampir 99% ga k ngerti.. ;( Yah....walopun seragam aku putih-putih seperti mahasiswa jurusan perawat atau bidan.. aku sama sekali ga bisa ngoperasikan tensimeter, karena...jurusan aku rekam medis. hehehe...
Ok... pekerjaanku nanti bukan seperti perawat, analis kesehatan, fisioterapi, bidan dan semacamnya... tapi pekerjaanku mengolah data di rumah sakit supaya data-data tersebut dapat menghasilkan informasi sehingga dapat dijadikan untuk pengambilan keputusan. Pekerjaan dasarnya adalah, menerima pasien yg datang ke rumah sakit. Mencatat data2nya dengan benar, lalu mengerjakan formulir apa saja yg pasien butuhkan.
Nggak itu aja.... setelah pasien pulang dari rumah sakit, data-data pasien yang terangkum dalam berkasnya (biasanya berupa map tebal dan bertuliskan rekam medis) kita olah sedemikian rupa, supaya riwayat pasien tersebut dapat diikuti dengan mudah oleh tenaga medis. Lalu pasien pasti dapat diagnosa dari dokter bukan? nah, tugas kita juga mengkodenya sesuai dengan ICD-X
Duh duh duh.... apalagi ya ICD-X itu???
ICD-X adalah buku klasifikasi penyakit, buku ini isinya berupa kode-kode gitu deh, kode nya berupa abjad lalu disertai numerik. contohnya aja nih... kode untuk penyakit asma yaitu J 45.9
Trus, buat apa ya kode-kode gitu segala? kayaknya nggak penting deh,,,,
eits! penting bgt. alasannya? banyaaaaak bu. Salah satunya untuk menyamakan dan memudahkan dalam pengklasifikasian penyakit di seluruh dunia, ICD-X terbitan WHO soalnya...
Trus apa lagi ya manfaatnya? haduh ini bukan blog untuk materi-materi kuliah ya bo...! jadi, silahkan browsing-browsing di mbah google aja yaaa hehehehhehe
Sekian perkenalan tentang jurusan aku ya teman!
Nah, saat itu aku pusing bgt sama tugas KTI (Karya Tulis Ilmiah) ku yang belum juga kelar... padahal 1 minggu lagi harus dikumpulkan!
Woi nanda....! ngapain aja km selama 2 bulan ini?! banyak nonton TV.
Kenapa nggak dicicil?! ah, paling juga cepet selese, santai aja laaah. 
Apa km nggak takut dikejar waktu ntar?! hm...takut sih, udah ah...santai dulu..masih lama kan?
Nasehatku buat kalian teman.... jangan anggap sepele skripsi, KTI, atau tugas APAPUN yg dibebankan ke km! Dijamin, km bakal nyesel ga karu-karuan, nangis karena takut gak bisa kelarin tugas, marah-marah sama semua orang yg ga bersalah sama kiamu, emosi dan jadi mudah tersinggung. Well..itulah yg terjadi pada aku karena menyepelekan KTI!
Hari terakhir dimana KTI harus dikumpulkan. Jreng jreng jreng..... jam 2 aku masih antri fotokopi KTI setebal 99 lembar itu. Padahal batas waktu pengumpulan jam 3. Artinya aku punya waktu 1 jam saja. Dan aku harus fotokopi 4 kali. Jadi hitungan matematikanya 99 lembar x 4 = 396 lembar!
"Mas, fotokopi 4 kali ya?" pintaku.
"Nggih mbak" kata mas-nya.
Tik tik tik, jam berdetik.
Batas pengumpulan jam 3 sore, dan saat itu sudah jam 3 kurang 15 menit. Jam 3 kurang 5 menit aku sampai ke kantor dengan hati resah gak karu2an....fiuhhh...untung dosen waliku belum pulang, terkumpul deh.... 
Alhamdulillah.
Oke, Ujian Akhir Program... berat...berat..berat........................................!!!! Aku ga yakin bisa lulus. Aku pasrah, tapi aku optimis.
Sepanjang perjalanan dari rumah ke kampus untuk menghadiri yudisium 1 (sekitar 15 menitan) beberapa hari kemudian.
"Ya Allah..hamba pasrah apapun nanti hasilnya. Jika memang hamba belum berhasil dan ada yg harus remidi, semoga hamba dapat belajar lagi dengan sungguh-sungguh supaya nilai semakin baik. Jika hamba lulus, semoga hamba bisa bersyukur dan tidak takabur. Ya Rabb..hamba ikhlas, hamba pasrah apapu yg Engkau berikan..."
Bu dekan membacakan nama-nama mahasiswa jurusan rekam medis yg bisa lulus yudisium satu
"Satu. Lely Dwi Jayanti" aku langsung menunduk lemah..karena memang absen Lely di atasku, berarti aku nggak lulus.... Dalam hati aku berdoa supaya diberi kekuatan menghadapi ini.
"Dua. Muhammad Samsul Mangali" absennya semakin menjauh diatasku..
"Tiga. Sholehudin" aku mulai tersenyum dan bertepuk tangan, karena semakin lama absennya semakin menjauh dari namaku...
"Empat. Sisca Magdalena" Aku tersenyum ikhlas...
"Lima. Imelda Nanda Agustri"
Ya! itu namaku!
rekam medis. Do u know? jurusanku ini masih jarang di Indonesia, jadi kalo banyak yg tanya jurusanku apa, hampir 99% ga k ngerti.. ;( Yah....walopun seragam aku putih-putih seperti mahasiswa jurusan perawat atau bidan.. aku sama sekali ga bisa ngoperasikan tensimeter, karena...jurusan aku rekam medis. hehehe... Ok... pekerjaanku nanti bukan seperti perawat, analis kesehatan, fisioterapi, bidan dan semacamnya... tapi pekerjaanku mengolah data di rumah sakit supaya data-data tersebut dapat menghasilkan informasi sehingga dapat dijadikan untuk pengambilan keputusan. Pekerjaan dasarnya adalah, menerima pasien yg datang ke rumah sakit. Mencatat data2nya dengan benar, lalu mengerjakan formulir apa saja yg pasien butuhkan.
Nggak itu aja.... setelah pasien pulang dari rumah sakit, data-data pasien yang terangkum dalam berkasnya (biasanya berupa map tebal dan bertuliskan rekam medis) kita olah sedemikian rupa, supaya riwayat pasien tersebut dapat diikuti dengan mudah oleh tenaga medis. Lalu pasien pasti dapat diagnosa dari dokter bukan? nah, tugas kita juga mengkodenya sesuai dengan ICD-X
Duh duh duh.... apalagi ya ICD-X itu???
ICD-X adalah buku klasifikasi penyakit, buku ini isinya berupa kode-kode gitu deh, kode nya berupa abjad lalu disertai numerik. contohnya aja nih... kode untuk penyakit asma yaitu J 45.9 Trus, buat apa ya kode-kode gitu segala? kayaknya nggak penting deh,,,,
eits! penting bgt. alasannya? banyaaaaak bu. Salah satunya untuk menyamakan dan memudahkan dalam pengklasifikasian penyakit di seluruh dunia, ICD-X terbitan WHO soalnya...Trus apa lagi ya manfaatnya? haduh ini bukan blog untuk materi-materi kuliah ya bo...! jadi, silahkan browsing-browsing di mbah google aja yaaa hehehehhehe
Sekian perkenalan tentang jurusan aku ya teman!
Nah, saat itu aku pusing bgt sama tugas KTI (Karya Tulis Ilmiah) ku yang belum juga kelar... padahal 1 minggu lagi harus dikumpulkan!
Woi nanda....! ngapain aja km selama 2 bulan ini?! banyak nonton TV.
Kenapa nggak dicicil?! ah, paling juga cepet selese, santai aja laaah. Apa km nggak takut dikejar waktu ntar?! hm...takut sih, udah ah...santai dulu..masih lama kan?Nasehatku buat kalian teman.... jangan anggap sepele skripsi, KTI, atau tugas APAPUN yg dibebankan ke km! Dijamin, km bakal nyesel ga karu-karuan, nangis karena takut gak bisa kelarin tugas, marah-marah sama semua orang yg ga bersalah sama kiamu, emosi dan jadi mudah tersinggung. Well..itulah yg terjadi pada aku karena menyepelekan KTI!
Hari terakhir dimana KTI harus dikumpulkan. Jreng jreng jreng..... jam 2 aku masih antri fotokopi KTI setebal 99 lembar itu. Padahal batas waktu pengumpulan jam 3. Artinya aku punya waktu 1 jam saja. Dan aku harus fotokopi 4 kali. Jadi hitungan matematikanya 99 lembar x 4 = 396 lembar!
"Mas, fotokopi 4 kali ya?" pintaku.
"Nggih mbak" kata mas-nya.
Tik tik tik, jam berdetik.
Batas pengumpulan jam 3 sore, dan saat itu sudah jam 3 kurang 15 menit. Jam 3 kurang 5 menit aku sampai ke kantor dengan hati resah gak karu2an....fiuhhh...untung dosen waliku belum pulang, terkumpul deh.... Alhamdulillah.Oke, Ujian Akhir Program... berat...berat..berat........................................!!!! Aku ga yakin bisa lulus. Aku pasrah, tapi aku optimis.
Sepanjang perjalanan dari rumah ke kampus untuk menghadiri yudisium 1 (sekitar 15 menitan) beberapa hari kemudian.
"Ya Allah..hamba pasrah apapun nanti hasilnya. Jika memang hamba belum berhasil dan ada yg harus remidi, semoga hamba dapat belajar lagi dengan sungguh-sungguh supaya nilai semakin baik. Jika hamba lulus, semoga hamba bisa bersyukur dan tidak takabur. Ya Rabb..hamba ikhlas, hamba pasrah apapu yg Engkau berikan..."
Bu dekan membacakan nama-nama mahasiswa jurusan rekam medis yg bisa lulus yudisium satu
"Satu. Lely Dwi Jayanti" aku langsung menunduk lemah..karena memang absen Lely di atasku, berarti aku nggak lulus.... Dalam hati aku berdoa supaya diberi kekuatan menghadapi ini.
"Dua. Muhammad Samsul Mangali" absennya semakin menjauh diatasku..
"Tiga. Sholehudin" aku mulai tersenyum dan bertepuk tangan, karena semakin lama absennya semakin menjauh dari namaku...
"Empat. Sisca Magdalena" Aku tersenyum ikhlas...
"Lima. Imelda Nanda Agustri"
Ya! itu namaku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar